Pasien Reaktif Covid-19 Meninggal Dunia Dibawa Pulang Paksa Keluarganya

  • Whatsapp
Foto Pembesaran Covid-19. Sumber corona.sumselprov.go.id

Lubuk Linggau, INFOSUMSEL.com — Jumlah kasus terkonfirmasi positif Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) untuk Kota Lubuk Linggau terpantau 152 kasus per tanggal 11 Agustus 2020.

Dengan bertambahnya pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia 1 orang di Lubuklinggau sehingga menjadi dua orang. Terbaru Senin (10/8/2020), kasus pasien ke-139 perempuan (60) Kelurahan Jawa Kanan SS Kecamatan Lubuklinggau Timur II, dengan penularan transmisi lokal.

Read More

Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe membenarkan adanya penambahan pasien positif meninggal dunia. “Sudah dua orang positif Corona yang meninggal dunia,” jelasnya kepada media, Selasa (11/8/2020).

Diketahui Senin (10/8/2020) ada penambahan 14 orang positif Covid-19, dan satu diantaranya meninggal dunia. Sehingga positif Covid-91 sebanyak 152 kasus di Lubuklinggau.

Selain itu, juga ada dua pasien sembuh, sehingga total sembuh 106 orang. Sementara yang masih dirawat tersisa 44 orang, dengan kondisi baik.

Sebelumnya diketahui, Sanim (64) warga Kelurahan Jawa Kanan SS Kecamatan Lubuklinggau Timur II, bersama keluarganya membawa paksa pulang jenasah istrinya berinisial NT (61) dari RS DKT Lubuklinggau, walaupun reaktif terhadap Covid-19 atau memiliki gejala klinis Covid-19.

NT meninggal dunia Senin (10/8/2020) siang sekira pukul 12.00 WIB. Sebelumnya ia dibawa ke RS DKT oleh suaminya Sanim, Minggu (9/8/2020) dengan keluhan batuk dan demam.

Sanim mengatakan, pihak rumah sakit menyatakan jika istrinya meninggal karena terpapar Covid-19.

“Saya minta dibawa pulang karena saya takut semua warga di lingkungan saya ini mengecap kami kena Corona,” kata Sanim.

Sanim mengaku, saat itu sempat bersitegang dengan pihak rumah sakit DKT Lubuklinggau, karena mereka memaksa ingin memakamkan istrinya melalui prosedur Corona.

“Kami bawa sendiri pulang pakai mobil taksi Kayu Ara warna hijau, karena dari pihak rumah sakit mau memasukkannya dalam plastik dan mau dimasukkan dalam peti, saya tidak mau,” ujarnya.

Sanim menuturkan, istrinya memang mengalami sakit batuk kering yang dialaminya sejak seminggu terakhir, karena tak kunjung sembuh dua hari lalu pihak keluarga membawanya ke Rumah Sakit DKT Lubuklinggau.

“Kalau dihitung baru sehari semalam, ninggal di rumah sakit, setelah itu pihak rumah sakit minta mau dimakamkan cara Corona, padahal istri saya itu tidak kena Corona. Saya tidak mau,” jelasnya dengan nada tinggi.

Ia menambahkan, jika istrinya memang benar terkena Corona, pasti semua keluarganya, mulai anak-anaknya hingga cucunya terpapar Corona sebelum istrinya masuk rumah sakit.

“Kalau kami biarkan dianggap kena Corona. Nanti kami diasingkan tetangga di kampung ini. Padahal saya tidak kena. Saya bergaul dengan warga sini. Saya salat dengan warga. Tidak ada saya kena Corona,” sergahnya.

Akhirnya, NT dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Talang Jawa Kanan SS, oleh keluarganya tanpa protokol Covid-19. (Llgpos)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *