Kayuagung, INFOSUMSEL.com – Pengadaan Kendaraan Dinas (randis) Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Tahun Anggaran 2023 dinilai tidak tepat karena dianggap pemborosan anggaran.
Salah satunya Dinas Perdagangan OKI dan Sekretariat DPRD OKI. Persatuan Pewarta Warga Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ilir (PPWI-OKI) menilai anggaran Rp. 515 Juta Lebih, untuk pembelian kendaraan dinas pejabat Dinas Perdagangan Kabupaten OKI dinilai pemborosan anggaran tahun 2023, ujar, Ketua Abbas Umar, melalui Sekretaris, Agung Jepriansyah berpendapat di kantornya. Senin, 13/02/2023.
Dinas Perdagangan dan Sekretariat DPRD OKI menganggarkan randis yang sama yakni Toyota Innova Zenith seri terbaru warna putih untuk Dinas Perdagangan dan warna hitam untuk Sekretariat DPRD OKI.
Kepala Dinas Perdagangan OKI Drs H Alamsyah, MSi didampingi Sekdin perdagangan mengungkapkan bahwa, “pengadaan kendaraan dinas ini sudah melalui mekanisme penganggaran. Sebelumnya Disdag sudah melayangkan surat ke TAPD untuk pembelian kendaraan dinas dengan disertai alasannya,” ungkapnya.
“Kendaraan dinas kami sudah bongkar mesin 3 kali dan sampai saat ini masih di bengkel. Dan kami hanya memiliki tiga kendaraan operasional, yakni, kendaraan fortuner yang sedang rusak berat, kendaraan Suzuki Carry yang dipegang Sekdin dan kendaraan Hilux hibah kemendag untuk operasional lapangan Metrologi,” terangnya lagi.
“Jadi sebelum membuat RKA kami sudah melayangkan surat tentang penjelasan alasan pengadaan kendaraan dinas ini,” ujarnya lagi.
“Sekarang tinggal menunggu pembayaran dari BPKAD yang sekitar Rp 480 jutaan. Sementara kendaraan sudah diserahterimakan oleh pihak Auto 2000 sekitar 2 bulan lalu,” pungkasnya.
Sedangkan untuk kendaraan dinas Sekretariat DPRD masih belum terkonfirmasi karena belum terhubung sekretariat DPRD. Untuk harga kendaraan dinas DPRD masih sama dan beda warna saja. Disdag warna putih, sedangkan Sekwan warna hitam.
“Menelusuri kendaraan dinas DPRD OKI, PPWI-OKI mendapati ada pejabat sekwan yang memegang 3 kendaraan, Pajero Sport, BRV dan CRV,” ungkap Agung.
“Sekwan berarti memegang 3 kendaraan dinas, yakni Pajero, Terios dan Innova Zenit baru,” jelasnya lagi.
“Sementara di BPKAD juga hampir sama, staf memegang kendaraan dinas, sedangkan di dinas lain kekurangan, bahkan level Sekretaris Dinas Perdagangan memegang Suzuki Carry tahun lama lagi. Artinya ini perlu pembenahan dalam pengurusan aset daerah yang dikelola oleh BPKAD OKI. Sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran,” ujarnya lagi.
“Di sinilah pentingnya pejabat untuk mengontrol bawahannya dalam bekerja. Ini terkesan Bupati tidak mengurus lagi pemerintahan karena sudah mau habis masa bhaktinya,” cetusnya. (*.*)
